Sering kita mendengar anak-anak yang akan memasuki Sekolah Dasar diberikan beberapa tes ujian masuk. Mungkin saat mendengarnya orang tua akan berpikiran mempersiapkan kemampuan anaknya secara optimal. Khususnya kemampuan anak dalam menulis, membaca huruf dan kalau perlu sudah mampu berhitung.
Tes kesiapan sekolah atau pendidikan secara umum biasa disebut tes potensi akademik atau tes kemampuan belajar (academic and scholastic aptitude). Tes ini sebenarnya sangat perlu untuk dilakukan karena tes ini untuk melihat sejauh mana kesiapan seorang individu dalam pelaksanaan proses pendidikan. Inti dari kesiapan pendidikan adalah dimilikinya kemampuan dan keterampilan sebagai persyaratan yang memungkinkan pelajar mendapatkan manfaat semaksimal mungkin fasilitas pendidikan pada tingkat pengajaran tertentu. Contoh yang paling popular adalah adanya perbedaan individual dalam kesiapan sekolah masuk kelas 1 SD. Dahulu kesiapan belajar dihubungkan dengan kemasakan. Misalnya bila anak tidak memiliki kemampuan koordinasi motrik otot kecil, mereka tidak dapat mengontrol gerakan pinsil. Namun kebanyakan belajar disekolah tidaklah tergantung pada perkembangan sensori motor, namun menguasai tugas-tugas belajar juga penting adanya “pengalaman belajar sebelumnya”. Hal ini menunjukkan bahwa menguasai konsep-knsep sederhana merupakan belajar untuk konsep yang lebih rumit.
Oleh sebab itu tes kesiapan sekolah terlihat perlu dilakukan, biasanya pada saat anak memasuki usia SD, disini mencakup entry skill yang dibutuhkan untuk emngatasi situasi belajar yang dihdapi di kelas 1. Meskipun tes ini mirip dengan tes kecerdasan, di sekolah dasar ini lebih menekankan kemampuan yang dianggap penting untuk belajar membaca, juga pada persyaratan berpikir numeric, dan kontrol sensorimotor yang dibutuhkan untuk belajar menulis. Fungsi-fungsi yang tercakup dalam tes kesiapan sekolah ini adalah diskriminasi penglihatan, pendengaran, perbendaharaan kata, konsep kuantitatif dan pengetahuan umum.
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengambangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar