Konsep adalah kategori-kategori yang mengelompokkan objek, kejadian, dan karakteristik berdasarkan properti umum. Konsep membantu menyederhanakan dan meringkas informasi. Tanpa konsep kita akan kesulitan merumuskan masalah yang sederhana bahkan tidak bisa memecahkannya. Misalkan konsep buku. Jika murid tidak mengetahui bahwa buku adalah lembaran-lembaran kertas dengan ukuran yang sama, yang disatukan atau dijilid, dan berisi huruf cetak dan gambar dalam urutan-urutan yang mengandung arti, maka setiap kali murid menjumpai buku baru maka dia harus mencari tahu apa itu buku. Oleh karena itu, dengan konsep kita tidak perlu mengulang-ulang prncarian arti setiap kali menemukan informasi baru.
Jadi bagaimana cara guru dalam mendefenisikan konsep serta memberi contoh pada murid??
Satu aspek penting dari pengajaran konsep adalah mendefenisikan secara jelas dan memberi contoh yang cermat. Strategi contoh-aturan adalah salah satu cara yang efektif. Langkah-langakahnya adalah:
1. Mendefinisikan konsep
Guru menghubungkan konsep dengan konsep superordinat dan menyebutkan ciri-ciri utamanya. Konsep superordinat adalah kelompok yang lebih besar dimana konsep tersebut bisa masuk ke dalamnya. Jadi, dalam menyebutkan ciri utama konsep burung , guru dapat menyebut kelompok yang lebih luas, dimana ia masuk ke dalamnya, yaitu unggas
2. Jelaskan istilah-istilah dalam definisi konsep
Guru memberikan ciri atau karakteristik utama yang bisa dipahami dengan baik. Dalam mendiskripsikan ciri utama dalam konsep ayam, adalah penting bagi murid untuk mengetahui apa itu unggas: hewan vetebrata yang bertelur berbulu,bersayap dan bernapas dengan paru-paru.
3. Beri contoh untuk mengilustrasikan ciri utamanya.
Guru memberikan contoh dan deskripsi tipe-tipe burung yang berbeda, seperti burung elang, burung pipit dan burung merpati. Konsep ini dapat dijelaskan lebih jauh dengan memberi contoh unggas lain yang tidak termasuk burung, seperti ayam. Memberi penjelasan dan contoh dari suatu konsep adalah strategi yang baik untuk mengajarkan pembentukan konsep yang kompleks dan saat guru mengajar murid yang kurang cerdas.
4. Memberi contoh tambahan
Guru meminta murid untuk melakukan ketagorisasi, menjelaskan kategorinya atau meminta murid membuat contoh konsep sendiri. Contoh burung lainnya bisa diberikan, seperti burung merak, burung walet dan burung kakak tua, atau murid diminta untuk memikirkan contoh lainnya. Mereka juga bisa diminta memikrkan hewan yang bukan termasuk burung, seperti kucing, kelinci dan anjing.
Sumber : Santrock, J.W. 2010. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana
Sumber : Santrock, J.W. 2010. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana
0 komentar:
Posting Komentar