Senin, 09 April 2012

UTS semangaaaaaaat \(^^)/

7 komentar:

psipddk3sks mengatakan...

1. Apa yang dapat adinda jelaskan sehubungan dengan Pedagogi Modern? lalu beri ilustrasi bandingan antara proses pembelajaran yang adinda dapatkan saat perkuliah dengan uraian teori tersebut.

Nurul Mukhlisah mengatakan...

Paedagogi tradisional lebih menekankan tentang cara guru mengajar atau seni mengajar. Seiring berkembangnya zaman, paedagogi dilihat dalam defenisi yang lebih luas, yaitu hubungan hubungan yang bermanfaat antara paedagogi sebagai ilmu dan paedagogi sebagai seni.
Dalam paedagogi modern, dengan zaman yang sudah canggih seperti sekarang, guru harus mampu beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan yang baru. Pendidik diharapkan selalu melakukan pengembangan diri dan melengkapi perangkat pengajaran secara bertahap dan terus-menerus.
Berikut ini beberapa defenisi yang terkait dengan paedagogi:
a. Pengajaran, yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan pengetahuan, merangsang, mengawasi, dan memfasilitasi pengembangan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru memberi peluang kepada siswa untuk “membantu” merevisi dan meningkatkan kualitas pemahaman.
b. Belajar, yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
c. Hubungan mengajar dengan belajar dengan segala faktor lain yang dapat mendorong minat paedagogi.
d. Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia.

Setelah membaca teori di atas, akhirnya saya pahami bahwa metode pengajaran Bu Dina di Mata Kuliah Paedagogi itu sejalan dengan defenisi paedagogi modern.
Pada defenisi pertama, yaitu Pengajaran, disebutkan bahwa guru “membantu” merevisi dan meningkatkan pemahaman. Hal ini saya rasakan ketika Kuliah Online tanggal 19 Maret 2012. Bu Dina meminta kami untuk melihat situs www.edukasi.net kemudian setiap orang memposting pendapat kami mengenai situs tersebut, dan memberi komentar pada postingan teman-teman yang lain. Jadi saat memposting pendapat itu, kami telah mempunyai pemahaman sendiri tentang hubungan situs tersebut dengan prinsip paedagogi. Lalu dengan membaca dan memberi komen pada postingan teman-teman yang lain, kami mau tidak mau berpikir kembali mengapa teman bisa mendapat pemahaman seperti itu. Nah, semakin banyak komen dari berbagai sudut pandang yang kami baca semakin kaya pemahaman kami mengenai hal itu. Selanjutnya, sebelum Kuliah Online berakhir, Bu Dina meminta kami memberi komen pada postingan beliau mengenai apa yang dapat kami kemukakan mengenai situs tersebut berkaitan dengan paedagogi. Hal ini yang dimaksud dengan “membantu” merevisi dan meningkatkan pemahaman.
Defenisi yang kedua, yaitu belajar. Di mata kuliah paedagogi, kami diminta untuk membuat postingan di blog mengenai materi yang akan dipelajari. Hal ini sesuai dengan defenisi belajar, karena kami dituntut untuk membaca materi sebelum membuat postingan. Ini tentu mengharuskan kami untuk berpikir kritis dan dapat mengembangkan inisiatif. Selain itu juga disebutkan bahwa defenisi paedagogi sebagai belajar ini dapat mendorong siswa untuk mampu dalam mentransfer apa yang telah dipelajari pada situasi baru. Hal ini sesuai dengan micro teaching yang kami lakukan secara berkelompok dalam rangka menerapkan apa yang telah kami pelajari selama setengah semester.
Kemudian defenisi yang ketiga mengenai hubungan mengajar dan belajar dan faktor lain yang mendorong paedagogi. Hubungan itu bisa bermakna siswa dibimbing oleh guru atau kegiatan belajar student centered, tetapi tetap di bawah bimbingan guru. Ini juga terlihat dalam metode micro teaching. Kami melakukan micro teaching pada suatu komunitas dengan konsep yang kami buat sendiri sesuai dengan teori-teori paedagogi. Tetapi kegiatan kami itu masih diarahkan dan dibimbing oleh Bu Dina.
Yang terakhir, mengenai penggunaan fasilitas teknologi dengan , seperti blog dan kuliah online. Ini menandakan bahwa mata kuliah paedagogi melibatkan teknologi dalam pelaksanaannya.

psipddk3sks mengatakan...

2. jelaskan tentang konsep micro teaching kelompok adinda. Kemudian sertakan kajian teori yang mendukung menurut pendapat pribadi anda.

Nurul Mukhlisah mengatakan...

1. Landasan Teori
Mengajar berasal dari kata “ajar”, yang bermakna memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek tertentu untuk dapat diketahui atau dipahami. Mengajar bermakna tindakan seseorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengatahui dan memahaminya sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Ada beberapa elemen-elemen umum yang terlibat dalam semua aktivitas terkait dengan kegiatan mengajar, yaitu meliputi tujuan, bahan ajar, interaksi guru-siswa dengan perekat kemampuan pengelolaan kelas, dan evaluasi, dengan hasil belajar sebagai produknya.
Berkaitan dengan definisi mengajar, ada prinsip-prinsip paedagogi yang memandu kegiatan proses pembelajaran. Salah satu prinsip yang digunakan adalah proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan kesatuan dan hubungan antara kondisi manusia: kemungkinan mengetahui dunia sekitarnya dan dunianya senndiri, serta pada saat yang sama perasaan dan tindakan kemungkina menjadi terpengaruh oleh dunia itu. Hal ini sesuai dengan tema yang kami ambil untuk kegiatan micro teaching : “Kebudayaan”, dimana anak kami ajak untuk mengenal lingkungan sekitar (negaranya) melalui kebudayaan yang ada di Indonesia, seperti menyanyikan lagu daerah, mendengarkan legenda dari suatu daerah dan dapat memetik pesan/amanat dari legenda tersebut, selain itu anak juga bisa mengenal dirinya sendiri dengan menerapkan pesan/amanat dari legenda yang disampaikan.
2. Lokasi
TK NURMALA, Jalan Yos Sudarso
3. Waktu
19 April 2012
4. Rencana Kegiatan
- Pembukaan yang dibawakan oleh Guru TK, dan Perkenalan
- Nyanyi bersama (Lagu Daerah)
- Cerita Legenda
- Evaluasi dari cerita legenda
- Nyanyi sebagai penutupan
- Pembagian hadiah untuk anak-anak
5. Perlengkapan
- Kamera
- Alat tulis
- Hardcopy legenda
- Laptop
- Gitar
6. Rincian Biaya
- Reward, total : Rp 114.500,00, berupa :
a. Susu UHT 1 Dus Rp 84.000,00
b. 1 Tango Kaleng Rp 27.500,00
- Ongkos : @Rp 6000,00 x 6 = Rp 36.000,00 (Pergi-Pulang)
Jumlah : Rp 150.000,00

psipddk3sks mengatakan...

3. Coba uraikan lebih konkrit yang dimaksud dengan kata "perekat" pada kalimat yang adinda tulis demikian: Ada beberapa elemen-elemen umum yang terlibat dalam semua aktivitas terkait dengan kegiatan mengajar, yaitu meliputi tujuan, bahan ajar, interaksi guru-siswa dengan perekat kemampuan pengelolaan kelas, dan evaluasi, dengan hasil belajar sebagai produknya.

Nurul Mukhlisah mengatakan...

Kata "perekat" pada statement di atas maksudnya dalam interaksi antara guru dan siswa dibarengi dengan kemampuan guru dalam mengelola kelas. Pengajaran didefenisikan sebagai interaksi guru dan siswa dalam rangka mengeleborasi bahan ajar dengan dukungan kemampuan pengelolaan kelas yang baik mencapai tujuan tertentu berupa hasil belajar siswa. Singkat kata, interaksi antara siswa dengan guru, dengan pengelolaan kelas oleh guru, akan berdampak pada hasil belajar siswa, yang kemudian hasil belajar itu diketahui melalui evaluasi. interaksi yang baik dan pengelolaan kelas yang baik tentu akan membuahkan hasil belajar yang baik, begitu juga sebaliknya.

Nurul Mukhlisah mengatakan...

-Remedial UTS-

Menurut Addine (2001), diantara prinsip-prinsip paedagois itu adalah kesatuan karakter ilmiah dan ideologis dari proses paedagogis. Karakter ilmiah dan ideologis ini menyoroti bahwa setiap proses paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang sains kontemporer dan korespondensi total dengan ideologi kita.
Maksud pernyataan di atas adalah bahwa prinsip paedagogi itu kesatuan antara ilmu sains dan ideologi. Dalam mengkonsep Action Plan ini kami mengambil aspek ideologi, yaitu Kebudayaan. Alasan kami mengambil tema kebudayaan adalah karena dalam prinsip paedagogi, setiap konten yang pembelajar ambil di sekolah harus berguna dalam kehidupan sehari-hari, kini dan kelak. Dengan demikian, kami mengangkat tema kebudayaan ini dalam rangka mengajarkan kepada siswa TK Nurmala dengan harapan pengajaran kami nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Karena, telah sama-sama kita ketahui, anak Indonesia pada zaman sekarang ini sudah tidak mengenal lagi kebadayaan kebanggaan bangsa. Oleh karena itu, menurut kami sangat penting untuk mengajarkan kebudaayn Indonesia sejak dini agar bisa berguna di masa depan sehingga anak-anak Indonesia menjadi generasi yang melestarikan kebudayaan Indonesia di masa yang akan datang.

Posting Komentar