Perencanaan instruksional adalah pengembangan dan penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Pelajaran yang akan disampaikan di kelas harus dipersiapkan, meskipun beberapa momen instruksional yang baik kadang terjadi spontan, pelajaran harus tetap direnanakan. Ada dua jenis perencanaan dan instruksi, perencanaan dan instruksi yang berpusat pada guru (teacher-centered) dan perencanaan dan instruksi yang berpusat pada siswa (learner-centered). Manakah yang lebih efektif?? Mari kita lihat pembahasannya.
Perencanaan dan Instruksi Pelajaran Teacher-centered
Ada tiga alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered,yakni sasaran behavioval, menganalisis tugas, dan taksonomi instruksional.
Sasaran behavioral merupakan pernyataan yang menyatakan perubahan dalam perilaku murid untuk mencapai tujuan kinerja yang diharapkan.
Analisis tugas adalah memecah tugas yang kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen.
Taksonomi instruksional mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain: kognitif, afektif dan psikomotor.
Pada pendekatan teacher-centered, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang terstruktur secara jelas. Dalam mengajarkan keahlian dasar, pendekatan teacher-centered mungkin bisa dilakukan dengan mengajarkan secara langsung aturan-aturan tata bahasa, kotakata, perhitungan matematika dan fakta-fakta sains.
Namun instruksi teacher-centered sering kali menghasilkan pembelajaran yang pasif dan tidak memberi kesempatan yang cukup pada murid untuk mengkonstruksi pengetahuan dan pemahaman. Instruksi teacher-centered dipandang menghasilkan kelas yang terlalu kaku dan terstruktur ketat, kurang memperhatikan perkembangan sosioemosional, lebih menjurus ke pemberian motivasi dari luar ketimbang menumbuhkan motivasi dari dalam, terlalu banyak memberikan tugas tertulis, hanya sedikit memberi kesempatan untuk pembelajaran dunia nyata dan terlalu sedikit pembelajaran kolaborasi dalam kelompok.
Perencanaan dan Instruksi Pelajaran Learner-centered
Instruksi dan perencanaan learner-centered adalah para siswa, bukan guru. Prinsip ini menekankan pembelajaran dari pelajar yang aktif dan reflektif. Prinsip ini juga mendorong guru untuk membantu murid secara aktif mengkonstruksi pemahaman mereka, menentukan tujuan dan rencana, berpikir mendalam dan kreatif, memantau pembelajaran murid dan membantu murid mengembangkan rasa pecaya diri yang positif.
Pendekatan learner-centered dikritik terlalu banyak memperhatikan proses pembelajaran tetapi tidak cukup memperhatikan kandungan akademiknya. Beberapa kritik menyatakan, instruksi learner-centered akan lebih baik untuk beberapa pelajaran dibandingkan pelajaran lainnya. Pada ilmu sosial dan kemanusiaan pendekatan learner-centered bisa diterapkan, namun pada matematika dan sains, pendekatan teacher-centered lah yang lebih efektif.
Kita sudah membahas kedua instruksi ini. Jadi mana yang lebih baik??
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tapi jangan memandang keduanya sebagai bagian yang terpisah. Kebanyakan guru menggunakan keduanya di kelas untuk menciptakan pengalaman belajar yang positif bagi murid.